Privilege escalation dalam ethical hacking merujuk pada proses mendapatkan hak akses yang lebih tinggi dalam sistem daripada yang seharusnya dimiliki oleh pengguna biasa. Teknik ini menjadi salah satu langkah krusial dalam pengujian penetrasi karena dengan meningkatnya hak akses, seorang ethical hacker dapat mengevaluasi potensi dampak dari kerentanan yang ditemukan. Privilege escalation dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu horizontal escalation, di mana seorang pengguna mendapatkan akses ke akun pengguna lain dengan hak yang setara, dan vertical escalation, di mana pengguna meningkatkan hak aksesnya menjadi administrator atau root.
Dalam praktiknya, privilege escalation melibatkan pemanfaatan berbagai kerentanan seperti kesalahan konfigurasi, kelemahan sistem operasi, atau perangkat lunak yang sudah usang. Ethical hacker harus mampu mengenali peluang privilege escalation melalui analisis menyeluruh terhadap sistem target. Teknik umum yang digunakan meliputi eksploitasi layanan yang berjalan dengan hak administrator, penggunaan file SUID pada sistem Linux, hingga manipulasi token akses di lingkungan Windows. Menyusun eksploitasi dengan tetap menjaga etika dan tidak merusak sistem menjadi bagian integral dari proses ini.
Pentingnya privilege escalation dalam ethical hacking tidak bisa diremehkan, karena serangan dunia nyata seringkali mengandalkan teknik ini untuk mencapai tujuan akhir seperti pencurian data atau sabotase sistem. Melalui penguasaan teknik privilege escalation, organisasi dapat memahami celah keamanan yang kritis dan memperkuat kontrol akses dalam infrastruktur mereka. Ethical hacker profesional selalu mengutamakan dokumentasi detail dan pelaporan hasil temuan privilege escalation dengan bahasa yang teknis namun tetap mudah dipahami oleh tim keamanan atau manajemen perusahaan.