Paus Fransiskus Meninggal Dunia - 2025

Commenti · 93 Visualizzazioni

Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. Ia meninggal satu hari setelah tampil di Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan ucapan 'Selamat Paskah' kepada ribuan umat Katolik.

Dari Vatikan hingga Filipina, umat Katolik menghabiskan Senin Paskah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Fransiskus, pemimpin spiritual mereka.

Kematian Paus terjadi pada salah satu momen paling penting bagi para pengikut Gereja Katolik Roma, kurang dari 24 jam setelah ia menyampaikan pesan terakhirnya di Lapangan Santo Petrus pada Minggu Paskah.

Kehilangan Paus Fransiskus menjadi perhatian utama di kalangan umat Katolik di seluruh dunia.

"Tuhan memilih hari yang paling indah untuk Gereja Katoliktidak ada hari yang lebih baik yang bisa dipilih," ujar Pastor Sergio Codera, seorang imam Salesian asal Spanyol.

Ia menambahkan bahwa Paskah merupakan perayaan yang sangat penting bagi umat Katolik, sebuah momen untuk merayakan bahwa "kematian bukanlah akhir dari segalanya."

"Pada hari inilah Tuhan memilih untuk memanggil Paus Fransiskus untuk bertemu dengan-Nya."

Sebelumnya, Kardinal Kevin Joseph Farrell mengumumkan dengan "kesedihan yang mendalam" bahwa Paus Fransiskus telah wafat pada Senin (21/04).

"Pukul 07.35 pagi ini (waktu setempat), Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Sepanjang hidupnya, ia telah mendedikasikan diri untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," kata Kardinal Farrell.

"Dia mengajarkan kita untuk hidup menurut nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan cinta yang universal, terutama bagi mereka yang paling miskin dan terpinggirkan," lanjutnya.

Farrell menambahkan, "Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih dan belas kasihan Allah Tritunggal yang tak terbatas."

Dalam beberapa bulan terakhir hidupnya, kondisi kesehatan Paus Fransiskus semakin memburuk, sehingga ia harus menghabiskan beberapa pekan di rumah sakit.

Pada 14 Februari lalu, Paus yang berusia 88 tahun dibawa ke rumah sakit Gemelli di Roma akibat pneumonia di kedua paru-parunya. Ia mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari.

Paus akhirnya keluar dari rumah sakit pada 23 Maret.

Setelah menjalani pengangkatan sebagian paru-paru di masa muda, Paus menjadi sangat rentan terhadap pneumonia, yang merupakan infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Masa kepausan Paus Fransiskus menandai banyak perubahan, dan meskipun ia terus memperkenalkan reformasi dalam Gereja Katolik, ia tetap populer di kalangan para tradisionalis.

Ia menjadi Paus pertama yang berasal dari Benua Amerika atau belahan bumi selatan, serta Yesuit pertama yang terpilih menjadi penerus takhta Santo Petrus.

Pendahulunya, Paus Benediktus XVI, adalah Paus pertama yang mengundurkan diri secara sukarela setelah hampir 600 tahun, dan selama hampir satu dekade, Vatikan menjadi tempat tinggal bagi dua paus sekaligus.

Duka mendalam umat Katolik atas wafatnya Paus Fransiskus diumumkan dengan suara lonceng di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Senin (21/04).

Kerumunan ratusan ribu orang tampak terdiam, menciptakan suasana yang penuh dengan kesedihan yang mendalam.

mewawancarai sejumlah orang dari berbagai negara, termasuk India, Afrika Selatan, dan Denmark, yang berkumpul di lapangan Santo Petrus.

Semua yang diwawancarai mengungkapkan bahwa yang paling mereka rindukan dari Paus adalah usahanya untuk menjadikan Gereja Katolik lebih inklusif.

"Ini sangat mengejutkankami baru saja melihatnya kemarin untuk perayaan Paskah dan menerima berkat," ujar seorang pria di Lapangan Santo Petrus kepada .

Seorang lainnya yang hadir dalam ceramah pada peringatan Paskah sehari sebelumnya mengatakan, "Dia menjalankan tugasnya dengan sangat seriusmeskipun dalam keadaan tidak sehat kemarin, dia tetap keluar, tetap ikut dalam misa Paskah, dan tetap berbicara kepada kami."

Sementara itu, di Manila, lonceng gereja berbunyi di ibu kota Filipina, tempat umat Katolik berkumpul di gereja untuk berdoa dan merenungkan kepergian Paus.

Sekitar 85% dari 110 juta penduduk Filipina adalah penganut Katolik Roma. Salah satunya, Jude Aquino, mengungkapkan bahwa kematian Paus Fransiskus adalah "pukulan besar bagi Gereja Katolik."

"Bagi kami yang masih muda, dia adalah panutan besarseorang panutan yang kami ikuti karena dia adalah wakil Kristus."

Di Meksiko, umat Katolik berdatangan dalam jumlah besar ke Basilika Bunda Maria dari Guadalupe untuk mengikuti misa bagi Paus Fransiskus.

Beberapa orang tiba dengan berlutut, sementara lainnya berdiri dengan kepala tertunduk, mengenang Paus Fransiskus yang selama ini membela kaum miskin di Meksiko, termasuk migran dan korban kekerasan, dalam berbagai kesempatan.

"Dia membimbing kami dan akan selalu ada di hati kami," kata Jonathan Solis kepada wartawan.

Di Brasilnegara dengan populasi Katolik terbesar di dunia, tujuh hari masa berkabung telah diumumkan.

Salah satu umat Katolik di Brasil, Rosane Ribeiro, mengatakan, "Saya pikir dia adalah orang yang unik dan luar biasa, terutama selama [pandemi]."

"Sebagai seorang imam, dia bangun setiap hari untuk berdoa bagi dunia... dan meninggal pada waktu yang luar biasa dan indah [Paskah], ini sangat layak baginya."

Kapan Paus Fransiskus terakhir kali tampil di hadapan publik?

Paus Fransiskus muncul beberapa kali di hadapan publik setelah keluar dari rumah sakit pada 23 Maret, tempat ia dirawat karena pneumonia.

Berikut adalah garis waktu singkat yang menunjukkan beberapa kesempatan terakhir Paus Fransiskus tampil di depan umum:

Pada 6 April, ia tampil singkat menggunakan kursi roda di Vatikanpenampilan pertamanya sejak keluar dari rumah sakit.
Tiga hari setelahnya, ia mengadakan pertemuan pribadi dengan Raja Charles III dan Ratu Camilla.

Pada 10 April, Paus Fransiskus mengunjungi Basilika Santo Petrus dan terlihat tanpa mengenakan jubah kepausan tradisionalnya.

Selama masa Paskah, ia melakukan kunjungan mendadak ke penjara Regina Coeli di Roma pada Kamis Putih, di mana ia menyapa para narapidana.

Dua hari setelahnya, pada Sabtu Paskah, Paus menyapa beberapa umat Katolik di Basilika Santo Petrus.

Apa pesan terakhir Paus Fransiskus?

Pesan terakhir Paus Fransiskus adalah: "Tidak ada perdamaian tanpa kebebasan beragama, berpikir, dan berekspresi."

Pesan ini disampaikan saat perayaan Paskah pada Minggu (20/04), ketika ajudannya membacakan pesan perdamaian Paus dan "penghormatan terhadap pandangan orang lain."

Dalam pidato terakhirnya, Paus mengenang penduduk Gaza, khususnya umat Kristen, karena konflik tersebut "menyebabkan kematian dan kehancuran" serta menciptakan "situasi kemanusiaan yang menyedihkan."

Dia juga menyebutkan meningkatnya antisemitisme global sebagai hal yang "mengkhawatirkan."

"Betapa besar kehausan akan kematian, akan pembunuhan yang kita saksikan dalam berbagai konflik di berbagai belahan dunia," katanya.

"Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan... untuk semua rakyat Israel dan Palestina," tambah pesan tersebut.

"Lakukan gencatan senjata, bebaskan para sandera, dan datanglah untuk membantu orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai."

Paus juga mendorong semua pihak yang terlibat dalam perang Ukraina untuk "melakukan upaya yang bertujuan mencapai perdamaian yang adil dan abadi."

Apa kata Presiden Prabowo dan para pemimpin dunia?

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.

"Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan News Indonesia, Senin (21/04) malam.

Dia menyebut kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 2024 meninggalkan jejak yang kuat, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga di hati seluruh warga Indonesia.

Prabowo kemudian memuji nilai-nilai yang diperjuangkan Paus Fransiskus, seperti kesederhanaan, keberpihakan terhadap kaum miskin, serta kepedulian lintas agama dan bangsa.

"Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin, dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua," katanya.

Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan duka mendalam atas kematian Paus Fransiskus yang dia sebut sebagai salah satu sahabat dekatnya.

"Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan," ujar Nasaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan News Indonesia.

"Doa kita semoga yang mulia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya," sambungnya.

Saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada September lalu, Nasaruddin Umar masih menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

Kala itu, Nasaruddin Umar mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

"Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan bersama yang sangat mengglobal," sebutnya.

"Semoga kerja sama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat yang telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana yang telah disepakati," sambungnya.

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengatakan kabar kematian Paus Fransiskus "sangat menyedihkan bagi kami".

"Saya mendapat kehormatan menikmati persahabatannya," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Meloni menambahkan, "Dia meminta dunia, sekali lagi, mengubah arah, untuk mengikuti jalan yang 'tidak menghancurkan, tetapi membudidayakan, memperbaiki, melindungi'."

"Ajarannya dan warisannya tidak akan hilang. Kami menyapa Bapa Suci dengan hati yang penuh kesedihan, tetapi kami tahu bahwa dia sekarang berada dalam kedamaian Tuhan."

Commenti