Botnet adalah jaringan perangkat yang terinfeksi malware dan digunakan oleh peretas untuk melancarkan serangan siber secara terkoordinasi. Perangkat yang tergabung dalam botnet, seperti komputer, server, dan perangkat IoT, sering kali tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Dalam banyak kasus, peretas mengendalikan botnet untuk menjalankan serangan seperti DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, atau penyebaran malware lebih lanjut. Cara kerja botnet dimulai dengan infeksi perangkat melalui phishing, eksploitasi kerentanannya, atau perangkat lunak berbahaya yang disebarkan melalui situs web atau email berbahaya.
Setelah perangkat terinfeksi, malware di dalamnya mengubah perangkat menjadi "zombie" yang dapat dikendalikan oleh Command and Control (C&C) server. Peretas kemudian dapat mengirimkan perintah kepada botnet untuk melaksanakan berbagai jenis serangan tanpa sepengetahuan pemilik perangkat. Salah satu serangan yang paling umum dilakukan oleh botnet adalah serangan DDoS, yang dapat membuat layanan atau situs web menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah, dengan membanjiri server dengan lalu lintas berlebihan. Selain itu, botnet juga digunakan untuk cryptojacking, di mana perangkat yang terinfeksi digunakan untuk menambang cryptocurrency tanpa izin pengguna.
Bahaya botnet tidak hanya terbatas pada serangan langsung. Botnet juga dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif, seperti data login, informasi pribadi, atau kredensial bisnis penting lainnya. Selain itu, botnet bisa menjadi alat untuk menyebarkan ransomware atau malware ke jaringan lebih luas, mengakibatkan kerusakan yang lebih besar. Untuk melindungi jaringan dari ancaman botnet, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pembaruan perangkat lunak secara rutin, penggunaan perangkat keamanan yang kuat, serta pemantauan aktif terhadap lalu lintas jaringan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.