Dalam dunia cybersecurity, hacker sering dikategorikan menjadi tiga tipe utama: White Hat, Black Hat, dan Grey Hat. White Hat hacker adalah individu yang bekerja secara legal untuk meningkatkan keamanan sistem. Mereka membantu organisasi menemukan dan memperbaiki kerentanan sebelum dieksploitasi oleh pihak jahat. Biasanya, White Hat beroperasi di bawah kontrak atau perjanjian resmi, mengikuti standar etika yang ketat, serta berkontribusi besar dalam menjaga keamanan dunia digital.

Sebaliknya, Black Hat hacker adalah pelaku dengan niat jahat yang mengeksploitasi kelemahan sistem demi keuntungan pribadi, seperti mencuri data sensitif, menyebarkan malware, atau merusak infrastruktur digital. Mereka bekerja secara ilegal dan menjadi ancaman serius bagi organisasi di seluruh dunia. Di antara kedua kategori ini, terdapat Grey Hat hacker yang beroperasi di wilayah abu-abu. Grey Hat mungkin mengakses sistem tanpa izin, namun niat mereka tidak selalu untuk merusak; kadang, mereka melaporkan temuan mereka kepada pihak berwenang tanpa meminta kompensasi.

Memahami perbedaan antara White Hat, Black Hat, dan Grey Hat hacker sangat penting dalam membangun strategi keamanan siber yang efektif. Setiap tipe hacker memiliki peran dan dampaknya masing-masing terhadap ekosistem digital. Dengan mengenali karakteristik mereka, perusahaan dan individu dapat lebih waspada serta mengembangkan kebijakan keamanan yang lebih kuat untuk melindungi aset digital dari berbagai ancaman yang terus berkembang.