Dalam dunia keamanan siber, teknik password cracking merupakan metode yang sering digunakan oleh peretas untuk memperoleh akses tidak sah ke akun atau sistem. Metode yang umum digunakan antara lain brute-force, dictionary attack, dan rainbow table. Brute-force mencoba semua kombinasi kemungkinan password, sementara dictionary attack mengandalkan daftar password umum. Adapun rainbow table menggunakan precomputed hash untuk mempercepat proses pembobolan.

Meningkatnya kekuatan komputasi dan kemudahan memperoleh alat cracking membuat ancaman ini semakin serius. Password yang lemah atau sering digunakan kembali di berbagai akun menjadi target utama yang mudah dieksploitasi. Oleh karena itu, langkah pertama dalam menghadapi serangan password cracking adalah menggunakan kata sandi yang kuat, panjang, dan kompleks, serta tidak mudah ditebak. Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) juga memberikan lapisan perlindungan tambahan yang sangat efektif.

Selain itu, penting bagi pengguna dan organisasi untuk menerapkan kebijakan rotasi password secara berkala dan mendeteksi aktivitas login mencurigakan melalui sistem keamanan yang memantau percobaan login berulang. Tools seperti password manager dapat membantu dalam menciptakan dan menyimpan password unik secara aman. Dengan memahami cara kerja teknik cracking ini, kita bisa mengambil langkah proaktif untuk melindungi sistem dan data sensitif dari penyusupan yang merugikan.