Rootkit adalah salah satu jenis malware paling canggih yang dirancang untuk mendapatkan akses tingkat administrator ke dalam sistem tanpa terdeteksi. Tujuan utama rootkit adalah menyembunyikan keberadaannya serta aktivitas berbahaya lainnya seperti keylogger, backdoor, atau pencurian data. Dengan kemampuannya menyamar dan berintegrasi dalam kernel sistem operasi, rootkit dapat bertahan lama dan sulit dihapus, bahkan oleh perangkat keamanan standar.

Ancaman rootkit tidak hanya terletak pada kemampuannya menyusup, tetapi juga pada kontrol penuh yang dimilikinya atas sistem target. Hacker yang menggunakan rootkit bisa memantau, memanipulasi, atau merusak sistem tanpa diketahui pengguna maupun administrator jaringan. Dalam dunia ethical hacking, rootkit menjadi fokus penting untuk dianalisis melalui teknik reverse engineering dan forensik digital guna memahami pola serangan dan cara menyusup yang digunakan.

Pencegahan rootkit memerlukan pendekatan keamanan yang komprehensif, seperti menggunakan sistem deteksi anomali, pembaruan sistem secara berkala, dan booting melalui trusted OS. Ethical hacker memainkan peran penting dalam mengembangkan metode deteksi baru serta mengedukasi publik mengenai potensi risiko rootkit. Dengan memahami bagaimana rootkit bekerja, pengguna dapat lebih siap melindungi perangkat dan data dari serangan yang tersembunyi namun sangat merusak ini.