Tailgating: Ancaman Fisik yang Sering Diabaikan dalam Keamanan Informasi - 2025

Komentar ยท 126 Tampilan

Tailgating adalah teknik social engineering berbasis fisik yang membahayakan keamanan informasi. Artikel ini mengulas cara kerja, dampaknya, dan bagaimana mencegah pelanggaran keamanan melalui akses fisik tanpa izin.

Tailgating merupakan salah satu bentuk serangan social engineering berbasis fisik yang sering diabaikan namun memiliki dampak serius terhadap keamanan informasi. Teknik ini dilakukan dengan cara menyelinap masuk ke area terbatas atau ruang kerja yang dilindungi dengan mengikuti seseorang yang memiliki akses resmi. Pelaku biasanya berpura-pura sebagai pegawai, teknisi, atau tamu, lalu memanfaatkan kelengahan petugas keamanan atau kesopanan korban untuk masuk tanpa melalui prosedur otentikasi yang semestinya.

Serangan tailgating dapat menyebabkan kompromi sistem, pencurian data, atau sabotase perangkat keras dan jaringan. Karena pelaku memiliki akses langsung ke infrastruktur, mereka dapat menanam perangkat berbahaya seperti keylogger, rogue access point, atau bahkan mencuri perangkat penyimpanan yang berisi informasi sensitif. Tailgating sangat berbahaya karena tidak selalu meninggalkan jejak digital, membuat investigasi menjadi lebih rumit dan membutuhkan pengawasan fisik yang lebih ketat untuk deteksi dan pencegahannya.

Untuk mencegah tailgating, organisasi harus mengedukasi seluruh staf tentang pentingnya keamanan fisik, termasuk tidak membiarkan orang asing masuk tanpa identifikasi dan otorisasi yang jelas. Penggunaan sistem akses berbasis kartu, pintu otomatis dengan sensor, dan kebijakan "no piggybacking" perlu diterapkan secara disiplin. Selain itu, budaya waspada terhadap tamu yang tidak dikenal harus dibangun agar seluruh anggota organisasi turut menjaga lingkungan kerja yang aman. Keamanan informasi tidak hanya bergantung pada firewall dan enkripsi, tetapi juga pada kontrol akses fisik yang kuat dan kepedulian setiap individu.

Komentar