DNS atau Domain Name System adalah sistem yang bertugas menerjemahkan nama domain seperti example.com menjadi alamat IP yang bisa dipahami oleh komputer. Tanpa DNS, pengguna harus mengingat alamat IP setiap situs yang ingin dikunjungi. Ketika seseorang mengetikkan alamat situs di browser, permintaan dikirim ke server DNS untuk mencari IP yang sesuai, lalu menghubungkannya ke server tujuan. Proses ini tampak instan, namun sangat penting dalam menjaga kelancaran komunikasi internet.

Sayangnya, karena perannya yang vital, DNS juga menjadi target empuk dalam berbagai serangan siber. Serangan seperti DNS spoofing, DNS hijacking, dan cache poisoning memungkinkan pelaku mengarahkan pengguna ke situs palsu meski domain terlihat sah. Hal ini bisa menyebabkan pencurian data login, penyebaran malware, hingga manipulasi trafik internet untuk tujuan tertentu. Kelemahan dalam konfigurasi DNS atau ketergantungan pada resolver yang tidak aman memperbesar risiko ini.

Untuk mengurangi ancaman DNS, pengguna dan administrator jaringan sebaiknya menggunakan DNS resolver yang terpercaya, mengaktifkan DNSSEC (DNS Security Extensions), serta memantau aktivitas DNS secara berkala. Edukasi mengenai cara kerja DNS dan potensi bahayanya sangat penting, terutama di era digital saat ini yang sangat bergantung pada stabilitas dan keamanan sistem nama domain ini.